Rabu, 28 Desember 2011

Mitos (Yang Mungkin) Menghambat Anda Memulai Usaha

Pada bahasan bisnis kali ini saya ingin mengangkat beberapa mitos yang kerap menghambat dan menjadi alasan bagi seseorang untuk menjadi pebisnis/pengusaha. 

(1) Membuka Usaha itu beresiko. Saya takut. 
Fakta: Tidak ada yang tidak beresiko. Jika Anda berpikir bahwa bekerja pada sebuah perusahaan dapat menjamin keamanan finansial, mohon dipikirkan kembali. Jaman sekarang, ditengah ekonomi yang carut marut ditambah polemik politik berkepanjangan, siapa sangka jika esok hari Anda harus nge-pack perlengkapan kantor Anda karena Anda dipecat dengan alasan perusahaan lagi seret dana. 

(2) Saya masih terlalu muda. Nanti sajalah ketika ilmu saya sudah cukup. 
Fakta: Ilmu dan pengalaman tidak pernah cukup, kecuali Anda menyerah dan kalah. Menjadi young entrepreneurs atau pengusaha muda memberikan Anda banyak manfaat ketimbang pengusaha tua. Masa muda adalah peak dan masa paling produktif Anda. Lebih gesit dan cekatan mana Anda ketika usia muda dengan Anda usia tua? Akui saja kalau Anda lebih JAGO multitasking ketimbang kakek-kakek 70 an tahun. Dengan ke-muda-an dan energi Anda yang sangat besar, sayang rasanya kalau tidak dimanfaatkan untuk memulai usaha. Anda bisa bekerja non-stop 14 jam dalam membangun usaha Anda, tapi sanggupkah Anda ketika Anda tua? 

(3) Saya tidak berpengalaman. Tunggu hingga saya telah banyak makan asam-garam kehidupan. 
Fakta: Kebanyakan makan asam-garam tidak baik untuk kesehatan (lol..kidding) Pengalaman pribadi adalah guru terbaik ketimbang cerita indah dan drama dari orang lain. Belajarlah sambil Anda memulai dan menjalankan bisnis Anda. Justru dengan ketidak-berpengalaman Anda inilah yang membuat Anda BEDA. Anda bisa mengatasi masalah dengan cara yang lebih fresh, dengan perspektif baru, dan tidak terkesan "ikut-ikutan" semata. Siapa tau solusi fresh dan ide cemerlang Anda bisa dipatenkan...Wow, ide bagus nih!

(4) Waktunya gak tepat. Mungkin besok, lusa, atau tahun depan ketika prospek usaha cerah. 
Fakta: Mimpi. Prospek yang cerah ataupun suram adalah cara pandang Anda, bagaimana Anda melihat dan menginterpretasikan situasi. Waktu terbaik untuk memulai usaha adalah ASAP (As Soon As Possible), dan hanya Andalah yang bisa menjawab apakah Anda sudah siap atau belum. Satu lagi, karena Anda terlalu lama menunggu, bukannya tidak mungkin kalau sahabat Anda "mencuri" ide Anda dan sukses menjalankan usahanya. Yaah, gigit jari deh.

(5) -Khusus bagi Anda yang masih kuliah-Kalau saya buka usaha, kuliah kocar-kacir, nilai jeblok, ujung-ujugnya kena tabok bonyok dirumah
Fakta: Orang tua Anda tidak setega itu menabok Anda, kasihan donk kan anaknya gagah dan cantik. Sebenarnya usaha dan dunia perkuliahan bisa diselaraskan dan diseimbangkan, asalkan Anda berkomitmen dan berkorban. Tidur dan makanlah seperlunya, jangan berlebihan. Hemat dan teliti dalam menggunakan uang, apalagi uang pemberian orang tua. Keluarlah sebentar dari kamar Anda, dan lihat ada berapa banyak pengusaha muda yang sukses yang masih menduduki bangku kuliah. Anda juga bisa!

(6) Modal belum banyak. Warisan belum terima. 
Fakta: Yakini dulu bahwa memang warisan Anda jatuh kepada Anda. Teori "tanpa uang banyak, tanpa usaha" harus diubah. Teori seperti harus segera dibuang, ya, segera! Modal (uang) sangat penting, namun ketiadaan atau kekurangan modal bukanlah alasan untuk tidak memulai usaha. Pinjam ke bank, orang tua, teman, saudara, investor, dll. Capital terbesar sebenarnya adalah ide, perencananaan, eksekusi, dan sikap mental yang baik. Maka dari itu, jangan beralasan "karena tidak cukup/ada uang." Selalu ada jalan bagi yang mau dan kerja keras, dan jangan malas. 

Mungkin masih banyak lagi inhibitor yang menerpa kita ketika kita ingin memulai sebuah usaha. Namun jika Anda benar-benar menelusuri akar inhibitor tersebut, semua berawal dari diri Anda. Ekonomi, iklim investasi, korupsi hanya faktor sekunder yang mempengaruhi pergerakan usaha Anda. Tidak lebih. 


Sumber:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=12227201 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar